Jumat, 03 Agustus 2012

Mengenal Jenis-jenis Kalender (3)


MEMILIH PROSES CETAK KALENDER YANG SESUAI

Setelah mengenal bermacam-macam model Kalender, serta berbagai macam jenis kertas, ada baiknya kita melengkapi pengetahuan kita tentang kalender ini. Terutama tentang proses cetaknya. Ada beberapa proses cetakan yang bisa dipilih, tergantung selera kita dan tentunya tergantung dengan anggaran yang kita miliki. Karena bisa jadi model kalender sama tetapi harga jauh berbeda, disebabkan proses pencetakannya juga berbeda. Untuk itu marilah secara sekilas mengenal proses pencetakannya:

1.       Cetak Offset
Proses cetak dengan mesin offset menjadi alternative pertama, karena hampir semua bahan kalender (kertas) bisa diproses dengan mesin offset ini. Dalam proses pencetakan ini kita mengenal warna separasi CMYK; Cyan, Magentam Yellow dan Black. Jadi warna yang dihasilkan merupakan perpaduan empat warna dasar tersebut. Namun dalam perkembangan selanjutnya proses pencetakan ini bisa dihemat dengan tidak menyertakan warna hitam. La terus… kalo ada warna hitam? Diganti dengan perpaduan warna antara Cyan, Magenta dan Yellow. Namun proses penghematan ini hanya bisa dilakukan di mesin-mesin offset yang masih satu warna, sedang kalau menggunakan mesin empat warna ke atas, akan lebih maksimal jika sparasinya dimaksimalkan 4 warna.
2.       Cetak Sablon
Proses cetak dengan teknik sablon sering dilakukan untuk mencetak kalender blangko. Jika kita membeli kalender blangko, maka di lembaran blangko tersebut sudah disertakan space untuk pencetakan identitas pemesan. Cara ini dilakukan jika jumlah pemesanan relative sedikit. Dengan di sablon, maka beaya produksi bisa di tekan.
3.       Cetak DIGITAL
Proses cetak digital ini adalah model cetakan terbaru yang saat ini sedang ngetrend. Prosesnya cepat, tidak mengenal minimal order dan tidak banyak memerlukan proofing, dengan hasil yang bisa dijamin memuaskan. Kelemahannya hanya satu harganya relative lebih mahal, dibandingkan cetak manual. Walaupun agak kurang tepat, proses ini dikenal dengan nama DIGITAL OFFSET. Sebenarnya system pencetakan ini tidak bisa dikategorikan system offset karena full dengan teknologi laser toner. Sedang offset, menggunakan metode cetak basah (perpaduan antara air dan minyak). Namun biar mudah menyebutnya maka muncul istilah digital offset.

Nah dari tiga proses cetak tersebut tinggal kita pilih yang paling sesuai dengan kita. Entah pertimbangan harga, atau kecepatan prosesnya atau jumlah yang akan dicetak.

Bersambung…..

Rabu, 01 Agustus 2012

Mengenal Jenis-jenis Kalender (2)


JENIS-JENIS KERTAS YANG SERING DIGUNAKAN UNTUK KALENDER

Melanjutkan postingan sebelumnya, selain menurut jumlah bulan dalam satu lembarnya, yang jadi pertimbangan dalam memilih atau menerbitkan kalender, adalah bahan yang digunakan. Banyak sekali jenis-jenis kertas yang digunakan sebagai media kalender, dan ini sangat signifikan pengaruhnya terhadap harga. Kali ini akan kami coba mengenalkan kepada para pembaca tentang beberapa jenis kertas yang sering digunakan sebagai bahan kalender
1.       Art Paper / Matt Paper
Kertas dengan permukaan yang licin(art), atau yang semi doff(matt). Selain karena licin, hasil yang dihasilkan juga bagus, karena raster kertasnya halus. Gramatur yang umum dipakai 100g, 120gr , 150gr. Sebagian besar kalender yang beredar dipasaran didominasi dengan bahan ini.
2.       Art Karton
Bahan kertas ini sama seperti art paper (2 sisinya licin), cuma gramasinya lebih tebal. Biasanya Kertas ini dipakai untuk mencetak kalender-kalender tahunan yang satu lembarnya berisi 12 bulan. Kertas ini memungkinkan dilakukan proses laminasi, untuk hasil yang lebih memuaskan. Gramatur yang umum dipakai 190g, 210gr , 230gr , 260gr , 310gr , 360gr.
3.       Ivory
Bahan ivory ini hampir sama seperti art karton. Yang membedakan kalo art karton 2 sisinya licin, sedangkan ivory cuma 1 sisi yang licin. Atau biasa disebut dengan Ivory satu muka, sedangkan Art Karton biasa disebut Ivory dua muka, karena mirip. Selain digunakan sebagai bahan pencetakan kalender tahunan, bahan ini juga banyak digunakan untuk box cosmetic, karena cukup tebal/kokoh. Gramatur yang umum digunakan 210gr, 230gr,250gr,270gr, 300gr,350gr.
4.       Duplex
Jenis ini ada dua macam; Duplex dan Duplex putih. Duplex putih ini sama seperti duplex biasa hanya bedanya bagian dalamnya berwarna putih, sehingga kelihatan lebih bersih. Selama ini kalender-kalender untuk kampanye Calon Kepala Daerah atau Caleg banyak menggunakan bahan ini. Selain itu banyak juga digunakan untuk box – box makanan. Gramatur yang umum digunakan 230gr, 250gr, 300gr.
5.       HVS
Bahan kertasnya agak kasar, umumnya dipakai untuk fotocopy. Kertas jenis ini banyak dijual di toko-toko buku. Gramatur yang umum dipakai 60gr, 70gr ,80gr , 100gr. Khusus untuk Kalender biasanya memakai yang gramaturnya 80 dan 100 gram. Dan ini banyak digunkan dalam pencetakan kalender kerja. Keunggulannya di harga, jauh lebih murah disbanding bahan-bahan di atas.

Bersambung....

Mengenal Jenis-jenis Kalender (1)

JENIS KALENDER MENURUT JUMLAH BULAN

Setiap menjelang akhir tahun, hampir semua instansi baik negeri atau swasta memiliki program pembuatan kalender lembaga. Bahkan tidak jarang saat ini kita jumpai kalender yang dibuat bukan oleh lembaga tetapi oleh perorangan. Misalnya yang sering kita jumpai di lapangan adalah kalender Calon Anggota Dewan, Calon Lurah, Calon Bupati dan sebagainya.
Melihat dari berbagai latar belakan alasan pembuatannya menjadikan jenis kalender ini menjadi beragam. Namun yang paling berpengaruh adalah alasan harga. Dan ini menjadi alasan utama para konsumen memilih jenis-jenis kalender yang ada, disesuaikan dengan kesiapan pendanaan.
Jenis kalender berdasarka jumlah bulan yang di tampilkan untuk tiap lembarnya:
1.       Kalender Tahunan
Kalender ini memuat seluruh bulan, dari Januari sampai Desember dalam satu lembar kertas. Sehingga selama satu tahun hanya butuh satu lembar kalender.  Kalender jenis ini sering dijadikan bahan banyolan anak-anak muda, “Aku punya uang 1000 perak, agar cukup digunakan selama setahun sebaiknya dibelikan apa ya,” jawabnya, “Kalender.” Hehehe.
2.       Kalender 6 bulanan
Kalender ini dalam satu lembarnya memuat separuh dari jumlah bulan dalam setahun, yaitu 6 bulan. Januari-Juni untuk lembart pertama, Juli-Desember untuk lembar kedua. Jadi dalam satu tahun dibutuhkan hanya dua lembar kertas saja. Ini biasanya dipesan oleh instansi-instansi yang dananya agak terbatas.
3.       Kalender 4 bulanan
Kalender ini lebih dikenal dengan sebutan kalender caturwulan, karena terdapat 4 bulan dalam satu lembarnya. Jadi total memiliki 3 lembar dalam satu tahun. Januari-April ada di lembar pertama, Mei-Agustus ada di lembar kedua dan Septembar-Desember ada di lembar ketiga.
4.       Kalender 3 bulanan
Kalender Tri Wulan, begitu kebanyakan orang menyebutnya. Dalam setiap lembarnya memuat 3 bulan. Januari-Maret, April-Juni, Juli-September, dan Oktober-Desember, Kalender jenis ini dipilih, biasanya sebagai jalan tengah antara pemesan yang menginginkan tampilan seperti kalender dua bulanan tetapi dengan dana yang tidak terlalu besar.
5.       Kalender 2 Bulanan
Kalender ini yang paling banyak beredar di pasaran. Dalam satu lembarnya memuat dua bulan. Dikatakan juga kalender jenis ini adalah yang paling ideal untuk instansi-instansi pemerintah maupun swasta yang menginginkan membranding perusahaannya menjadi lebih baik.
6.       Kalender bulan Tunggal
Bagi yang menginginkan branding perusahaan dengan lebih kuat, jenis inilah yang paling tepat. Dalam satu lembar hanya memuat satu bulan saja, sehingga space yang lain bisa digunakan untuk melakukan branding lembaga atau perusahaan dengan maksimal. Hanya saja kompensasinya lembaga tersebut harus mengeluarkan dana yang lebih karena dalam setahun membutuhkan 12 lembar.
7.       Kalender Kerja
Jenis terakhir ini juga bisa menjadi solusi bagi instansi yang dananya terbatas karena biasanya –walaupun tidak semua- dibuat dengan bahan kertas HVS. Dalam satu lembar hanya ada satu atau dua bulan saja, tetapi angka-angka dalam kalender dibuat dominan sehingga space untuk menampilkan branding perusahaan hanya sebagian kecil saja.

Bersambung……..