Selasa, 17 Mei 2011

SERI KEBIASAAN YANG BISA MENGHADIRKAN KEKAYAAN_03

MILIKI CITA-CITA DAN BERMIMPILAH

Sebagian dari kita memandang sinis dengan aktifitas bermimpi. Sebagian lagi mengatakan banyak-banyaklah tidur nanti kamu akan memiliki banyak mimpi. Terserah mereka mau bilang apa, tetapi menurut saya bahwa mimpi adalah Visualisasi dari Cita-cita. Kalau kita memiliki cita-cita maka, visualisasikan! Karena dengan visualisasi dari cita-cita akan lebih mudah dibaca oleh pikiran dan akan lebih mudah memberikan stimulan kepada motorik kita.

Selanjutnya milikilah Visi. Setiap manusia disadari ataupun tidak dia sedang menempuh perjalanan hidup ini kepada satu titik. Titik akhir perjalanan ini bagi sebagian manusia terlihat jelas, namun bagi sebagian yang lain nampak samar-samar atau bahkan tidak kelihatan sama sekali. Maka sebelum melanjutkan perjalanan, perjelas dulu titik yang akan kita tuju. Jadi kemana tujuan kita, kemana visi kita, jelas.

Dan hubungan antara Cita-cita, Mimpi dan Visi adalah; Mimpi merupakan visualisasi dari cita-cita dan Visi adalah Mimpi yang ditindak lanjuti. Maka penting bagi manusia memiliki cita-cita, agar kita bisa memvisualisasikannya dalam wujud mimpi, dan kita tindaklanjuti dalam visi hidup kita. Dengan kata lain cita-cita yang tidak tervisualisasi akan susah mendefinisikannya, akan susah meraihnya, susah menindaklanjutinya. Padahal mimpi yang tidak ditindak lanjuti tidak akan mungkin bisa terealisasi.

*****

Di setiap kesempatan, untuk membangun mental tangguh para sahabat, membangun mental baja para asabiqunal awwalun yang memiliki berbagai macam latar belakang yang berbeda-beda, Rasulullah mengajarkan untuk menetapkan Visi hidup seorang hamba Allah. Bahkan Rasulullah Muhammad saw pernah mencanangkan sebuah mimpi besar pada saat peristiwa penggalian parit untuk persiapan perang khandak. “Kalian akan dimenangkan atas bangsa Persia, kalian akan dimenangkan atas bangsa Romawi dan kalian akan dimenangkan atas bangsa-bangsa.” Dan anda tahu, kekuatan yang datangnya dari Allah yang berupa mimpi dan cita-cita itulah yang membuat kaum Muslimin memenangkan pertempuran melawan pasukan gabungan dari seluruh qabilah yang ada saat itu.

*****

Wright Bersaudara (Penemu Pesawat Terbang)

Wright bersaudara (Wright brothers), Orville (19 Agustus 1871 - 30 January 1948) dan Wilbur (16 April 1867 - 30 May 1912) adalah dua orang Amerika yang dicatat sebagai penemu pesawat terbang karena mereka berhasil membangun pesawat terbang yang pertama kali berhasil diterbangkan dan dikendalikan oleh manusia pada tanggal 17 Desember 1903.

Semua berawal dari Mimpi mereka berdua. Dua tahun setelah penemuan mereka, kedua bersaudara tersebut mengembangkan 'mesin terbang' mereka ke bentuk pesawat terbang yang memakai sayap yang seperti sekarang kita kenal. Walaupun mereka bukan orang yang pertama membuat pesawat percobaan atau experiment, Wright bersaudara adalah orang yang pertama menemukan kendali pesawat sehingga pesawat terbang dengan sayap yang terpasang kaku bisa dikendalikan.

Terobosan yang paling besar adalah penemuan 'kontrol tiga sumbu' yang digunakan oleh semua pesawat terbang yang sekarang.

Mereka memperoleh keahlian mekanik tersebut dari bekerja di toko mereka yang penuh dengan mesin cetak, sepeda, motor dan mesin lainnya. Dari sepeda mereka mendapat gagasan bahwa pesawat terbang yang tidak stabil dapat dikendalikan dengan latihan.

Wright bersaudara adalah dua dari tujuh orang bersaudara. Di sekolah dasar, Orville pernah dikeluarkan dari sekolah. Tahun 1878, ayah mereka membelikan 'helikopter' mainan untuk dua anak mereka yang termuda tersebut. Mainan itu dibuat dari bambu dan karet untuk memutar baling-baling nya. Wilbur dan Orville memainkannya hingga rusak, kemudian membuat mainan tersebut sendiri, mereka mengaku bahwa pengalaman bermain dengan helikopter bambu menjadi sumber bagi ketertarikan mereka terhadap mesin yang bisa terbang, dan hasilnya sekarang bisa dinikmati oleh jutaan manusia.

Semua bersal dari cita-cita yang tervisualisasi dan ditindak lanjuti.

Wallahu a’lam bishshawwab

Minggu, 15 Mei 2011

SERI KEBIASAAN YANG BISA MENGHADIRKAN KEKAYAAN_02

BANGUN MENJELANG SUBUH

Apa yang kita bayangkan ketika sebelum adzan subuh berkumandang kita sudah membuka mata? Sebagian dari kita mengatakan dalam hati, “ah, malam masih panjang, matahari mengintip saja belum apalagi terbit, masih ada kesempatan untuk melanjutkan tidur...” Sebagian yang lain mengatakan, “Inilah saatnya kesuksesan dimulai, perubahan dicanangkan, prestasi ditingkatkan, atau saat membuat hari kemarin tidak ada apa-apanya.” Mudah-mudahan kita termasuk kelompok yang kedua.

Waktu subuh juga waktu yang tepat untuk menyapa seluruh makhluk Allah yang memulai aktifitasnya. Burung berkicau, ayam berkokok, kesegaran udara disertai tetesan embun menyegarkan setiap liter udara yang kita hirup. Semua itu akan membuat semangat kita menyala lebih terang. Kehebatan-kehebatan peristiwa subuh menjelang pagi itu akan menjadi daya dorong yang kuat bagi kita untuk menapaki perjalan jam demi jam berikutnya.

Banyak yang dapat kita catat tatkala kita mengawali hari benar-benar dari awal, bukan dari tengah-tengah. Dari awal maksudnya dari mulai matahari terbit, bukan memulai hari ketika matahari sudah benar-benar terbit.

Pertama, saat kita bangun lebih pagi berarti kita lebih siap menghadapi hari. Lebih banyak memiliki waktu untuk merencanakan sesuatu di hari itu.

Kedua, membuktikan bahwa kita tahu kapan waktu bangun dan kapan waktu istirahat. Dan yang terpenting kita belajar menjadi manusia yang tahu kapan menyelesaikan pekerjaan yang ada di depan kita.

Ketiga, melatih kita untuk senantiasa lebih siap mengantisipasi segala kemungkinan, dengan kata lain, tidak meletakkan hidup ini di ujung tanduk.

Keempat, melatih kita dengan kebiasaan para tokoh-tokoh besar dunia. Seorang penulis ternama dari Itali, Dante, pernah mengatakan, “Kebaikan yang dihadirkan di waktu pagi, setangguh obat nujarab yang diracik berbulan-bulan.”

Beberapa pertempuran yang melgenda di dunia ini juga dilancarkan di pagi buta menjelang pagi.

Di antara pembaca saya kira ada yang masih ingat dengan Perang di Pearl Habour 6 Desember 1941. Waktu itu Marsekal Yamamoto asal Jepang berhasil memporak-porandakan barisan tentara Amerika yang masih asyik mandi dan gosok gigi di hari Minggu pagi yang cerah itu. Tercatat tidak kurang dari 300 pesawat tempur Jepang membombardir Pearl dan mendapatkan kemenangan besar. Akibat dari kejadian itu Armada Pasifik Amerika Serikat lumpuh total, bahkan selam berbulan-bulan tidak bisa berperang.

Kisah perang pagi yang lainnya adalah Peristiwa Pembebasan Kota Yogyakarta. Sri Sultan Hamengkubuwono IX (Menteri Pertahanan saat itu) atas perintah Panglima Besar Jenderal Sudirman meminta Komandan Wekhreise III Kolonel Soeharto untuk membebaskan Kota Yogyakarta dalam enam jam, dari pagi buta sampai maksimal jam 12.00. Dari kalkulasi militer yang dilakukan bahwa jarak antara Bantul dan Yogyakarta cukup jauh, sementara senjata berat milik Belanda berada di Bantul, sehingga memerlukan cukup waktu untuk melangsir senjata-senjata tersebut ke dalam kota.

Akhirnya benar, serangan yang dilakukan 1 maret 1949 itu benar-benar mengagetkan para sinyo Belanda yang tengah santai di pagi hari dan tidak sampai 4 jam kota Yogyakarta sudah kembali berada ke pangkuan Republik Indonesia. Serangan ini selain memukul mental para penjajah Belanda juga membuktikan kepada dunia bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia, walaupun Presidennya ditangkap dan diasingkan, tidak berpengaruh terhadap semangat perjuangan rakyatnya.

Singkat kata, waktu pagi buta adalah waktu istimewa untuk mempersiapkan kesuksesan. Jangan sampai karena telat bangun, kesuksesan kita hilang di patok ayam.

Wallahu a’lam bishawwab

Bersambung......

Jumat, 13 Mei 2011

SERI KEBIASAAN YANG BISA MENGHADIRKAN KEKAYAAN_01

SILATURAHIM

Dalam bahasa bisnis dikenal dengan istilah Networking. Ibarat nelayan yang menebar jala saat mencari ikan, silaturahim juga bisa dikatakan menyebar rahmat dan kedamaian. Tentunya bagi sanak sodara dan handai tolan yang tidak mungkin kita lupakan. Jala nelayan yang ditebar tidak boleh putus, jika menginginkan hasil tangkapan yang baik, demikian juga silaturahim tidak boleh putus, jika menginginkan hadirnya janji Allah dan Rasul-Nya “dipanjangkan umurnya dan dilimpahkan rejekinya”.

Mengapa silaturahim bisa memperpanjang usia? Sebenarnya silaturahim ‘hanya’ memperpanjang dan memperluas titik sentuh produk yang kita miliki kepada orang lain. Persepsi panjang usia mungkin bisa diartikan, “seandainya tanpa silaturahim produk kita dalam satu hari hanya dikenal oleh satu orang, maka dengan silaturahim bisa jadi produk kita dikenal oleh lebih dari 7 orang. Analoginya 1 hari jika tanpa silaturahim menjadi 7 hari dengan silaturahim.” Jadi hal ini adalah masalah kualitas waktu yang kita miliki.

Mengapa silaturahim bisa melimpahkan rejeki? Kembali lagi makna dari silaturahim adalah menyambung, tidak memutus. Sehingga seluruh buyer maupun customer akan senantiasa tersambung dengan kita. Produk yang kita miliki menjadi bagian dari memori bawah sadar mereka, ditambah dengan kedekatan emosional kita, maka akan memunculkan satu potensi reapeat order yang luar biasa.

Silaturahim juga dapat diartikan secara bebas dengan “mengalirkan yang tergenang”. Berkebalikan dengan menabung. Jika kita menginginkan aliran rejeki kita bertambah besar, maka dengan silaturahim kita membiarkan orang lain menerima aliran dari kita. Saat kita membagikan yang kita punya, justru yang kita bagikan itulah yang hakikinya masih tersisa. Bahkan akan mengundang ‘teman-temannya” datang kepada kita. Pernah ingat kata-kata bijak orang jawa? “Rejeki kuwi bakal nggoleki Kancane”, rejeki itu akan mencari teman untuk diajak berkumpul.

Betapa kemodernan jaman sekarang ini telah menggilas kebiasaan sederhana yang berimplikasi besar ini. Manusia satu dengan yang lain tidak pernah terjadi saling kontak dan saling sapa kecuali dibelakangnya ada kepentingan duniawi semata. Padahal, sekadar tegur, sekadar sapa atau sekadar senyuman akan dapat mengikat dua hati orang yang melakukannya. Sekadar meluangkan waktu berkunjung, mungkin sambil ngobrol ditemani secangkir teh, atau sepotong pisang goreng. Namun hal itu sudah tergilas oleh kebiasaan-kebiasaan membuat janji ketemu di hotel-hotel, coffe, lounge atau sejenisnya.

Sekadar obrolan ringan, bisa jadi menjadi uang muka dari hubungan bisnis yang akan terjadi selanjutnya. Jadi jangan remehkan silaturahim. Ada beberapa tips untuk menambah jaringan silaturahim:

  1. Mulailah dengan bertukar kartu nama. Kartu nama, sederhana tetapi penting! Tanpa harus berbusa-busa, tanpa harus berkata-kata, kartu nama menjelaskan segalanya tentang anda dan bisnis anda. Maka milikilah Kartu nama muai sekarang dan kemanapun pergi bawalah
  2. Sempatkan menghadiri undangan reuni. Bukan untuk membuang waktu, tetapi mengungkit kembali keakraban di masa lalu untuk kita implementasikan di masa sekarang. Dulu mungkin kita pernah akrab dengan teman kita yang sama-sama tidak memiliki apa-apa, tetapi saat ini mungkin temen akrab kita dahulu, sekarang ini memiliki peluang bisnis yang sedang kita usahakan. Bisa Jadi!
  3. Biasakan mengagendakan bertemu seseorang bukan dalam rangka bisnis, tetapi pure semata-mata ingin bertemu. Ini akan membuat pembicaraan kita cair dan bisa memasuki semua tema yang kita inginkan. Bahkan dengan suasana cair tersebut bisa melahirkan gagasan-gagasan besar. Jangan sampai terjadi kecanggungan. Belum apa-apa sudah berpikir akan menjadikan teman kita sumber penghasilan yang melimpah, atau sebaliknya belum apa-apa sudah mencurigai teman kita menjadi pesaing kita.
  4. Manfaatkan fasilitas jejaring sosial.
  5. Perkuat konsep silaturahim adalah ajang saling membantu, bukan saling memanfaatkan.

Bersambung......

Wallahu a’lam